Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas TIK
Dosen Pembimbing:
Jasmansyah, M.Pd
Disusun Oleh:
Niswatul
Mufidah
NIM:
09.T1.3006
TARBIYAH SEMESTER
VI
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM SYAMSUL ‘ULUM
GUNUNGPUYUH SUKABUMI
2011/2012
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, berkat hidayah dan
rahmat-Nya kami dat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “Peran
Internet Dalam Dunia Pendidikan Kontemporer.”
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tanggungjawab sebagai
mahasiswa dalam mata kuliah “TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)”. Harapan
kami, semoga makalah yang sangat sederhana ini mampu memberi manfaat dan
kontribusi dalam khazanah keilmuan, amin.
Akhirnya, atas segala upaya penyusunan makalah ini, kami sangat
menyadari sangat banyak kekurangan dan kelemahan. Maka kritik dan saran yang
konstruktif sangat kami harapkan dari segenap pihak demi kesempurnaan makalah
ini. Tak lupa kepada semua pihak yang langsung maupun tidak langsung ikut
membantu penyelesaian makalah ini, kami ucapkan terimakasih.
Jazakumullah khairal jaza.
Sukabumi,
Juni 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Internet adalah dunia yang
bebas, setiap orang dapat berkunjung ke situs web mana saja di seluruh dunia.
Yakni cukup dengan menghidupkan computer, menghubungkannya dengan internet, dan
selanjutnya mereka siap untuk menjelajahi situs yang mereka inginkan.
Itulah salah satu
kemudahan yang dapat dinikmati di era kontemporer akibat dari kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal ini tentu saja berperan sangat besar terhadap
pergeseran dalam dunia pendidikan. Pembelajaran tidak lagi tebatas oleh ruang
dan waktu. Guru dan peserta didik dapat berkomunikasi, berdiskusi, dan
berinteraksi di mana saja mereka berada tanpa harus berada di ruang kelas.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Internet
2. Peran Internet dalm Dunia Pendidikan Kontemporer
3. Keunggulan dan Kelemahan Sebagai Media Pendidikan Kontemporer
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk membantu para calon guru
sehingga dapat memaksimalkan PBM mereka tanpa harus terikat oleh ruang dan
waktu.
2. Untuk membangun interaksi guru-peserta
didik dan sebaliknya ataupun antar peserta didik sehingga pembelajaran dapat
berjalan secara efektif dan efisien.
3. Untuk memberi ruang
seluas-seluasnya bagi guru dan peserta didik untuk mengembangkan potensi yang
mereka miliki.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Internet
Internet merupakan
kepanjangan dari Interconnection Networking / Interconnected Network atau juga
yang telah menjadi International Networking yang merupakan suatu jaringan yang
menghubungkan computer di seluruh dunia tanpa dibatasi oleh jumlah unit menjadi
satu jaringan yang bisa mengakses satu sama lain, atau juga merupakan hubungan
dua computer atau lebih yang saling berhubungan untuk membentuk jaringan
computer sebanyak miliaran computer. Dengan internet tersebut, satu computer
dapat berkomunikasi secara langsung dengan computer lain di berbagai belahan
dunia. Satu hal yang merupakan keleihan internet dibanding media lainnya adalah
bahwa internet dapat menembus ruang dan waktu. Internet juga dapat menembus
kehidupan pemakainya.
Sebagian orang menberi nama lain untuk internet yaitu
cyber, e-word, dunia maya, dan dunia cyber karena dari aspek ilmiah, internet
merupakan perpustakaan yang berisi informasi digital dan data (teks, grafik,
audio, video, dan animasi) yang tidak terbatas karena selalu diperbarui (update) terus-menerus oleh
para penggunanya di seluruh dunia. Aspek komunikasi dari internet adalah sarana
yang sangat efisien dan efektif untuk melakukan pertukaran informasi yang dapat
dijalin pada jarak antara satu Negara dngan Negara lain, intern suatu Negara,
dan dalam lingkungan kerja pada sebuah kantor. Adapun pengertian cyberspace
menurut Dysson (dalam Wahyono, 2005: 23) merupakan suatu ekosistem
bioelektronik yang ada di manapun, ada telepon, kabel waxial, fiber optic, atau
elektromegnetik maves. Hal ini berarti bahwa tidak ada yang tahu pasti seberaa
luas internet secara fisik, tetapi sebagai acuan, pada tahun 2001 saja sebanya
135 negara telah mempunyai akses, 54 kota di dunia adalah host utama, dan hampir
72 juta orng melakukan koneksi terhadap dunia tersebut setiap hari.
Teknologi internet pada hakikatnya merupakan
perkembangan dari teknologi komunikasi dari generasi sebelumnya. Media seperti
televise, radio, video, multimedia, dan media-media lainnya telah digunakan dan
dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan. Apalagi media internet yang
memiliki sifat interaktif, dapat berfungsi sebagai media massa dan interpersonal, dan gudang sumber
informasi dari berbagai penjuru dunia, sangat memungkinkan untuk menjadi media
pendidikan yang lebih unggul dari generasi sebelumnya. Oleh karena itu, Khoe
Yao Tung (Isjoni, 2007: 15) mengatakan bahwa setelah kehadiran guru daalm arti
sebenarnya, internet akan menjadi suplemen dan komplemen dalam menjadi wakil
guru yang memiliki sumber belajar yang penting di dunia. Menurut Budi Rahardjo,
manfaat internet bagi pendidikan adalah dapat menjadi akses sumber informasi,
akses kepada narasumber, dan sebagai media kerjasama. Akses kepada sumber
informasi yaitu sebagai perpustakaan online, sumber literature, hasil-hasil
penelitian, dan materi pembelajaran. Akses kepada narasumber bisa dilakukan
komunikasi tanpa harus bertemu secara fisik. Sdangkan sebagai media kerjasama,
internet bias menjadi media untuk melakukan penelitian bersama atau semacam
membuat makalah bersama. Penelitian di Ameriak Serikat tentang pemenfaatan
teknologi komunikasi dan informasi untuk keperluan pendidikan diketahui
memberikan dampak positif (Parlik dalam Isjoni, 2005: 15). studi lainnya
dilakukan Center for Applied Special Technology (CAST) menyebutkan bahwa
pemanfaatan internet sebagai media pendidikan menunjukkan angka positif
terhadap hasil belajar peserta didik. Pda perkembangannya, internet memberikan
fasilitas dan berbagai layanan baru yang disebut layanan informasi (information
service).
B. Peran Internet dalam
Dunia Pendidikan Kontemporer
Perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap
dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001)
dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima
pergeseran dalam proses pembelajaran, yaitu:
- Dari pelatihan ke penampilan.
- Dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja.
- Dari kertas ke “on line” atau saluran.
- Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan.
- Dari waktu siklus ke waktu nyata.
Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan
menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, computer, internet, email,
dan sebagainya. Interaksi antara guru dan peserta didik tidak hanya dilakukan
melalui hubungan tatap muka tetapi juga melalui media-media tersebut.
Dalam dunia pendidikan kontemporer, melalui internet
guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa.
Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang lebih luas
dari berbagai sumber melalui cyberspace atau ruang maya dengan menggunakan
computer ataau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya “cyber
teaching” (pengajaran maya), yaitu suatu proses pengajaran yang dilakukan
dengan internet. Istilah lain yang populer adalah e-learning, yaitu satu model
pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi
khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001: 28), e-learning merupakan satu
penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dengan jangkauan
luas yang berlandaskan tiga criteria, yaitu:
1.E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyampaikan,
mendistribusi, dan membagi materi ajar atau informasi.
2.Pengiriman sampai
ke pengguna terakhir melalui computer dengan menggunakan teknologi internet
yang standar.
3.Memfokuskan pada
pandangan yang paling luas tentang pembelajaran tradisional.
Salah satu tulisan yang berkenaan dengan
dunia pendidikan disampaikan oleh Robin Paul Allejo dengan judul “Rebooting:
The Mind Stars of School”. Dalam tulisan tersebut dikemukakan bahwa ruang kelas
di era millennium yang akan dating akan jauh berbeda dengan ruang kelas saat
ini, yaitu berbentuk seperti laboratorium computer di man tidak terdapat lagi
format anak duduk di bangku dan guru di depan kelas. Ruang kelas di masa tyang
akan dating disebut sebagai “cyber classroom” (ruang kelas maya) sebagai tempat
anak-anak melakukan aktivitas pembelajaran secara individual maupun kelompok
dengan pola belajar “interactive learning” (pembelajaran interaktif melalui
computer dan internet). Anak-anak berhadapan dengan computer dan melakukan
aktivitas pembelajaran secara interaktif melalui jaringan internet untuk
memperoleh materi belajar dari berbagai sumber belajar. Anak akan melakukan
aktivitas belajar yang sesuai dengan kondisi kemampuan individualnya sehingga
anak yang lambat atau cepat akan memperoleh layanan pembelajaran yang sesuai
dengannya.
Penggunaan internet dalam dunia pendidikan
kontemporer antara lain sebagai berikut:
1.
Untuk memperoleh informasi.
2.
Untuk komunikasi (misalnya
melalui jejaring social)
3.
Untuk akses informasi dan
komunikasi dalma penyelesaian tugas-tugas yang diberikan guru.
4.
Untuk pembelajaran melaui
weblog dan jejaring social lainnya.
C. Keunggulan dan Kelemahan Internet
Beberapa keunggulan yang
dapat dirasakan dari internet sebagai media pendidikan kontemporer antara lain:
● Berbagai informasi dapat diakses lebih mudah, kapan saja dan di
mana saja.
● Dapat berkomunikasi dengan pihak lain dengan cara yang sangat
mudah melalui teknik tertentu.
● Membuat adanya kebebasan demokrasi tanpa harus terhambat oleh
ruang dan waktu.
● Isinya luas dan menyangkut banyak hal pengajaran.
● Relatif lebih hemat biaya.
● Praset belajar tidak dititikberatkan di kelas, namun peserta didik
dituntuk untuk belajar lebih mandiri.
● Proses belajar berkala internasional.
● Menembus ruang dan waktu.
● Pengembangan proses pembelajaran yang variatif
● dll
Adapun kelemahan
yang dapat kita temukan dari penggunaan internet tersebut yaitu:
1.
Penegakan hukum yang terjadi
terhadap pelanggaran di dalamnya lebih sulit.
2.
Artikel cetak merupakan bukti
otentik yang sekali dicetak tidak akan berubah. Legalitasnya sebagai bahan
rujukan sudah jelas, sedangkn publikasi elektronik setiap saat dapat diubah.
3.
Tidak selalu mudah membawa
kompute ke mana-mana dibandingkan dengan membawa kertas cetakan, dan membaca di
layer monitor tidak selalu senyaman membaca artikel dalam cetakan.
BAB III
PENUTUP
Sekalipun teknologi informasi
dan komunikasi dalam bentuk computer dan internet telah terbukti banyak
menunjang proses pembelajaran secara lebih efektif dan produktif, namun di sisi
lain masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dari sini kegairahan kadang-kadang
lebih bergairah dengan internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi yang
dipelajari., dapat juga terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat
individual sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat social. Dari aspek informasi yang diperoleh,
tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga sangat
berbahaya jika anak kurang memiliki sikap kritis terhadap informasi yang
diperoleh. Bagi anak usia sekolah dasar penggunaan internet yang kurang
proporsional dapat mengabaikan peningkatan kemampuan manual seperti menulis
tangan, menggambar, berhitung, dan sebagainya.
Dalam hubungan ini
guru perlu memiliki kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara
proporsional dan kerjasama yang baik antara lembaga sekolah, guru, dan orang
tua sangat diperlukan guna membimbing anak belajar di rumah masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Riyana, Cepi, Strategi implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan
Menerapkan Konsep Instructional Technology, Jurnal Edutech, Jurusan Kurtek
Bandung, 2004.
Rudi Susilana dkk, Media Pembelajaran, Bandung, CV Wacana Prima, Cet. Kedua, Juli
2008.
Rusman, Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Komputer, Bahan Ajar,
Jurusan Kurtek FIP UPI, 2004.
Syamsuardi, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Jakarta, Penerbit Erlangga, 2004.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar