Kamis, 21 Juni 2012

Peran Internet Dalam Dunia Pendidikan Kontemporer


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas TIK
Dosen Pembimbing: Jasmansyah, M.Pd

Disusun Oleh:
Niswatul Mufidah
NIM: 09.T1.3006

TARBIYAH SEMESTER VI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYAMSUL ‘ULUM
GUNUNGPUYUH SUKABUMI
2011/2012


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, berkat hidayah dan rahmat-Nya kami dat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “Peran Internet Dalam Dunia Pendidikan Kontemporer.”
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tanggungjawab sebagai mahasiswa dalam mata kuliah “TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)”. Harapan kami, semoga makalah yang sangat sederhana ini mampu memberi manfaat dan kontribusi dalam khazanah keilmuan, amin.
Akhirnya, atas segala upaya penyusunan makalah ini, kami sangat menyadari sangat banyak kekurangan dan kelemahan. Maka kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dari segenap pihak demi kesempurnaan makalah ini. Tak lupa kepada semua pihak yang langsung maupun tidak langsung ikut membantu penyelesaian makalah ini, kami ucapkan terimakasih.
Jazakumullah khairal jaza.


                                                                                    Sukabumi, Juni 2012
                                                                                                Penyusun






BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Internet adalah dunia yang bebas, setiap orang dapat berkunjung ke situs web mana saja di seluruh dunia. Yakni cukup dengan menghidupkan computer, menghubungkannya dengan internet, dan selanjutnya mereka siap untuk menjelajahi situs yang mereka inginkan.
            Itulah salah satu kemudahan yang dapat dinikmati di era kontemporer akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini tentu saja berperan sangat besar terhadap pergeseran dalam dunia pendidikan. Pembelajaran tidak lagi tebatas oleh ruang dan waktu. Guru dan peserta didik dapat berkomunikasi, berdiskusi, dan berinteraksi di mana saja mereka berada tanpa harus berada di ruang kelas.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Internet
2. Peran Internet dalm Dunia Pendidikan Kontemporer
3. Keunggulan dan Kelemahan Sebagai Media Pendidikan Kontemporer

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk membantu para calon guru sehingga dapat memaksimalkan PBM mereka tanpa harus terikat oleh ruang dan waktu.
2. Untuk membangun interaksi guru-peserta didik dan sebaliknya ataupun antar peserta didik sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.
3. Untuk memberi ruang seluas-seluasnya bagi guru dan peserta didik untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Internet
            Internet merupakan kepanjangan dari Interconnection Networking / Interconnected Network atau juga yang telah menjadi International Networking yang merupakan suatu jaringan yang menghubungkan computer di seluruh dunia tanpa dibatasi oleh jumlah unit menjadi satu jaringan yang bisa mengakses satu sama lain, atau juga merupakan hubungan dua computer atau lebih yang saling berhubungan untuk membentuk jaringan computer sebanyak miliaran computer. Dengan internet tersebut, satu computer dapat berkomunikasi secara langsung dengan computer lain di berbagai belahan dunia. Satu hal yang merupakan keleihan internet dibanding media lainnya adalah bahwa internet dapat menembus ruang dan waktu. Internet juga dapat menembus kehidupan pemakainya.
Sebagian orang menberi nama lain untuk internet yaitu cyber, e-word, dunia maya, dan dunia cyber karena dari aspek ilmiah, internet merupakan perpustakaan yang berisi informasi digital dan data (teks, grafik, audio, video, dan animasi) yang tidak terbatas karena  selalu diperbarui (update) terus-menerus oleh para penggunanya di seluruh dunia. Aspek komunikasi dari internet adalah sarana yang sangat efisien dan efektif untuk melakukan pertukaran informasi yang dapat dijalin pada jarak antara satu Negara dngan Negara lain, intern suatu Negara, dan dalam lingkungan kerja pada sebuah kantor. Adapun pengertian cyberspace menurut Dysson (dalam Wahyono, 2005: 23) merupakan suatu ekosistem bioelektronik yang ada di manapun, ada telepon, kabel waxial, fiber optic, atau elektromegnetik maves. Hal ini berarti bahwa tidak ada yang tahu pasti seberaa luas internet secara fisik, tetapi sebagai acuan, pada tahun 2001 saja sebanya 135 negara telah mempunyai akses, 54 kota di dunia adalah host utama, dan hampir 72 juta orng melakukan koneksi terhadap dunia tersebut setiap hari.
Teknologi internet pada hakikatnya merupakan perkembangan dari teknologi komunikasi dari generasi sebelumnya. Media seperti televise, radio, video, multimedia, dan media-media lainnya telah digunakan dan dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan. Apalagi media internet yang memiliki sifat interaktif, dapat berfungsi sebagai media massa dan interpersonal, dan gudang sumber informasi dari berbagai penjuru dunia, sangat memungkinkan untuk menjadi media pendidikan yang lebih unggul dari generasi sebelumnya. Oleh karena itu, Khoe Yao Tung (Isjoni, 2007: 15) mengatakan bahwa setelah kehadiran guru daalm arti sebenarnya, internet akan menjadi suplemen dan komplemen dalam menjadi wakil guru yang memiliki sumber belajar yang penting di dunia. Menurut Budi Rahardjo, manfaat internet bagi pendidikan adalah dapat menjadi akses sumber informasi, akses kepada narasumber, dan sebagai media kerjasama. Akses kepada sumber informasi yaitu sebagai perpustakaan online, sumber literature, hasil-hasil penelitian, dan materi pembelajaran. Akses kepada narasumber bisa dilakukan komunikasi tanpa harus bertemu secara fisik. Sdangkan sebagai media kerjasama, internet bias menjadi media untuk melakukan penelitian bersama atau semacam membuat makalah bersama. Penelitian di Ameriak Serikat tentang pemenfaatan teknologi komunikasi dan informasi untuk keperluan pendidikan diketahui memberikan dampak positif (Parlik dalam Isjoni, 2005: 15). studi lainnya dilakukan Center for Applied Special Technology (CAST) menyebutkan bahwa pemanfaatan internet sebagai media pendidikan menunjukkan angka positif terhadap hasil belajar peserta didik. Pda perkembangannya, internet memberikan fasilitas dan berbagai layanan baru yang disebut layanan informasi (information service).

B. Peran Internet dalam Dunia Pendidikan Kontemporer
            Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001) dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran, yaitu:
  1. Dari pelatihan ke penampilan.
  2. Dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja.
  3. Dari kertas ke “on line” atau saluran.
  4. Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan.
  5. Dari waktu siklus ke waktu nyata.

Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, computer, internet, email, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan peserta didik tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga melalui media-media tersebut.
Dalam dunia pendidikan kontemporer, melalui internet guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang lebih luas dari berbagai sumber melalui cyberspace atau ruang maya dengan menggunakan computer ataau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya “cyber teaching” (pengajaran maya), yaitu suatu proses pengajaran yang dilakukan dengan internet. Istilah lain yang populer adalah e-learning, yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001: 28), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dengan jangkauan luas yang berlandaskan tiga criteria, yaitu:
1.E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyampaikan, mendistribusi, dan membagi materi ajar atau informasi.
2.Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui computer dengan menggunakan teknologi internet yang standar.
3.Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran tradisional.

Salah satu tulisan yang berkenaan dengan dunia pendidikan disampaikan oleh Robin Paul Allejo dengan judul “Rebooting: The Mind Stars of School”. Dalam tulisan tersebut dikemukakan bahwa ruang kelas di era millennium yang akan dating akan jauh berbeda dengan ruang kelas saat ini, yaitu berbentuk seperti laboratorium computer di man tidak terdapat lagi format anak duduk di bangku dan guru di depan kelas. Ruang kelas di masa tyang akan dating disebut sebagai “cyber classroom” (ruang kelas maya) sebagai tempat anak-anak melakukan aktivitas pembelajaran secara individual maupun kelompok dengan pola belajar “interactive learning” (pembelajaran interaktif melalui computer dan internet). Anak-anak berhadapan dengan computer dan melakukan aktivitas pembelajaran secara interaktif melalui jaringan internet untuk memperoleh materi belajar dari berbagai sumber belajar. Anak akan melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan kondisi kemampuan individualnya sehingga anak yang lambat atau cepat akan memperoleh layanan pembelajaran yang sesuai dengannya.
Penggunaan internet dalam dunia pendidikan kontemporer antara lain sebagai berikut:
1.      Untuk memperoleh informasi.
2.      Untuk komunikasi (misalnya melalui jejaring social)
3.      Untuk akses informasi dan komunikasi dalma penyelesaian tugas-tugas yang diberikan guru.
4.      Untuk pembelajaran melaui weblog dan jejaring social lainnya.

C. Keunggulan dan Kelemahan Internet
            Beberapa keunggulan yang dapat dirasakan dari internet sebagai media pendidikan kontemporer antara lain:
● Berbagai informasi dapat diakses lebih mudah, kapan saja dan di mana saja.
● Dapat berkomunikasi dengan pihak lain dengan cara yang sangat mudah melalui teknik tertentu.
● Membuat adanya kebebasan demokrasi tanpa harus terhambat oleh ruang dan waktu.
● Isinya luas dan menyangkut banyak hal pengajaran.
● Relatif lebih hemat biaya.
● Praset belajar tidak dititikberatkan di kelas, namun peserta didik dituntuk untuk belajar lebih mandiri.
● Proses belajar berkala internasional.
● Menembus ruang dan waktu.
● Pengembangan proses pembelajaran yang variatif
● dll
            Adapun kelemahan yang dapat kita temukan dari penggunaan internet tersebut yaitu:
1.      Penegakan hukum yang terjadi terhadap pelanggaran di dalamnya lebih sulit.
2.      Artikel cetak merupakan bukti otentik yang sekali dicetak tidak akan berubah. Legalitasnya sebagai bahan rujukan sudah jelas, sedangkn publikasi elektronik setiap saat dapat diubah.
3.      Tidak selalu mudah membawa kompute ke mana-mana dibandingkan dengan membawa kertas cetakan, dan membaca di layer monitor tidak selalu senyaman membaca artikel dalam cetakan.


BAB III
PENUTUP

            Sekalipun teknologi informasi dan komunikasi dalam bentuk computer dan internet telah terbukti banyak menunjang proses pembelajaran secara lebih efektif dan produktif, namun di sisi lain masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dari sini kegairahan kadang-kadang lebih bergairah dengan internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi yang dipelajari., dapat juga terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat  social. Dari aspek informasi yang diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga sangat berbahaya jika anak kurang memiliki sikap kritis terhadap informasi yang diperoleh. Bagi anak usia sekolah dasar penggunaan internet yang kurang proporsional dapat mengabaikan peningkatan kemampuan manual seperti menulis tangan, menggambar, berhitung, dan sebagainya.
            Dalam hubungan ini guru perlu memiliki kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara proporsional dan kerjasama yang baik antara lembaga sekolah, guru, dan orang tua sangat diperlukan guna membimbing anak belajar di rumah masing-masing.



DAFTAR PUSTAKA

Riyana, Cepi, Strategi implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan Menerapkan Konsep Instructional Technology, Jurnal Edutech, Jurusan Kurtek Bandung, 2004.
Rudi Susilana dkk, Media Pembelajaran, Bandung, CV Wacana Prima, Cet. Kedua, Juli 2008.
Rusman, Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Komputer, Bahan Ajar, Jurusan Kurtek FIP UPI, 2004.
Syamsuardi, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Jakarta, Penerbit Erlangga, 2004.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar